Senin, 23 November 2009

Wawasan Wiyata Mandala

# Wawasan Wiyata Mandala adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar, dimana para anggotanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan proses wibawa tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling bekerja sama dan bantu membantu.
# Makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata Mandala adalah :

1. Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu manusia yang cerdas, siap kerja, menguasai ilmu dan tehnologi tetap berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.
2. Sekolah sebagai masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan sekolah, maka dalam kehidupan sekolah berperan unsur dan macam macam satuan, seperti; kepala sekolah, guru, orang tua siswa, para siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada.
3. Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya proses pembudayaan kehidupan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya apabila di lingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman.
Tujuan Wawasan Wiyata Mandala adalah diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Aktivitas dan kreativitas siswa sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar. Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata.

Sabtu, 14 November 2009

Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru

Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial.
Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat
bersosialisasi dengan baik.

Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip profesional. Mereka harus
(1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan bidang tugasnya, (3) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.

Di samping itu, mereka juga harus (4) mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan
tugas, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, (7) memiliki kesempatan untuk
mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, (8) memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
profesionalnya, dan (9) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen).

Bila kita mencermati prinsip-prinsip profesional di atas, kondisi kerja pada dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki
titik lemah pada hal-hal berikut. (1) Kualifikasi dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang tugas. Di
lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar
belakang pendidikan yang dimilikinya.

(2) Tidak memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas. Guru profesional seharusnya memiliki empat
kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, seorang guru selain terampil
mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. (3) Penghasilan tidak
ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

Sementara ini guru yang berprestasi dan yang tidak berprestasi mendapatkan penghasilan yang sama. Memang benar
sekarang terdapat program sertifikasi. Namun, program tersebut tidak memberikan peluang kepada seluruh guru.
Sertifikasi hanya dapat diikuti oleh guru-guru yang ditunjuk kepala sekolah yang notabene akan berpotensi subjektif.

(4) Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesi secara berkelanjutan. Banyak guru yang terjebak pada
rutinitas. Pihak berwenang pun tidak mendorong guru ke arah pengembangan kompetensi diri ataupun karier. Hal itu
terindikasi dengan minimnya kesempatan beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya program pencerdasan
guru, misalnya dengan adanya tunjangan buku referensi, pelatihan berkala, dsb.

Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai he does his job well. Artinya, guru haruslah orang yang memiliki insting
pendidik, paling tidak mengerti dan memahami peserta didik. Guru harus menguasai secara mendalam minimal satu
bidang keilmuan. Guru harus memiliki sikap integritas profesional. Dengan integritas barulah, sang guru menjadi teladan
atau role model.

Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria profesional, guru dan penanggung jawab pendidikan harus
mengambil langkah. Hal-hal yang dapat dilakukan di antaranya (1) penyelenggaraan pelatihan. Dasar profesionalisme
adalah kompetensi. Sementara itu, pengembangan kompetensi mutlak harus berkelanjutan. Caranya, tiada lain dengan
pelatihan.

(2) Pembinaan perilaku kerja. Studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian-penelitian
manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan utama bahwa keberhasilan pada berbagai
wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja.

(3) Penciptaan waktu luang. Waktu luang (leisure time) sudah lama menjadi sebuah bagian proses pembudayaan. Salah
satu tujuan pendidikan klasik (Yunani-Romawi) adalah menjadikan manusia makin menjadi "penganggur terhormat",
dalam arti semakin memiliki banyak waktu luang untuk mempertajam intelektualitas (mind) dan kepribadian (personal).

(4) Peningkatan kesejahteraan. Agar seorang guru bermartabat dan mampu "membangun" manusia muda dengan penuh
percaya diri, guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup.

Oleh Dede Mohamad Riva, S.Pd.

Penulis, guru SMP Negeri 3 Kota Bogor, pemenang II lomba penulisan yang diselenggarakan AGP-PGRI Jawa Barat
2007/2008

Sumber: http://www.duniaesai.com/pendidikan/didik18.html

Minggu, 01 November 2009

" Innalillaahi Wainnailaihi Rojiun "

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR BESERTA SELURUH JAJARANNYA
Mengucapkan
Belasungkawa yang Sedalam - Dalamnya Atas Wafatnya

DR (HC) H.ANDI HASAN OPU TO HATTA
KETUA DPRD KAB. LUWU TIMUR PERIODE 2004 - 2009
DALAM USIA 82 TAHUN

Pada Tanggal 30 Oktober 2009 Pukul 21.10 Wita di Malili- Luwu Timur

Semoga Amal dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan Keluarga yang
ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan
Serta Terima Kasih Atas Dharma Baktinya Kepada Bangsa, Negara dan
Daerah Kab. Luwu Timur


1. Drs.H. Andi Hatta Marakarma, MP ( Bupati )
2. H. Saldy Mansyur, SE ( Wakil Bupati)
3. Drs.Sarkawi A. Hamid, M.Si ( Pimpinan Sementara DPRD Lutim )
4. Drs. H. A.T. UMAR PANGERANG ( Sekretaris Daerah Kab. Luwu Timur)
5. Hj. Andi Tenri Balobo Hatta ( Ketua Tim Penggerak PKK Lutim )
6. Drs. WARNISAN, M.Si ( Asisten I )
7. Drs. LUKMAN KASIM ( Asisten II )
8. Drs. MUH. ABRINSYAH ( Asisten III)
9. Drs. LAODE SUU ( Inspektur Kabupaten Luwu Timur)
10. Dra. ROSMIYATY ALWY ( Sekretaris DPRD Kab. Luwu Timur)
11. Drs. FIRMANZA DP, M.Si ( Kepala Bappeda)
12. dr. NATANIEL ( Kepala Badan KB dan KS)
13. Ir. BAHRUN ABIDIN ( Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan)
14. Ir. ZAKARIA, M.Si ( Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan)
15. Ir. SYARIFUDDIN ( Kadis Dinas Kehutanan)
16. Ir. HJ. SULAEHA SAILELLAH ( Kaban PMPD)
17. Ir. Firnandus, M. Si ( Kadis Koperindag)
18. Ir. MUH. THORIQ HUSLER ( Kadis ESDM)
19. Ir. Alif Thahar ( Kadis PU dan Penataan Ruang )
20. Drs. SYAHIDIN HALUN, M.Si ( Kadis Dikbudparmudora)
21. dr. MAHFUDDIN SITUDJU, M.Kes ( Kadis Kesehatan )
22. Drs. MUH. ZABUR ( Kepala Bapedalda)
23. Drs. SYAFEI BASIR ( Kadis Perhubungan dan Kominfo )
24. Drs. BAHRI SULI ( Kepala DPPKAD)
25. Drs. ANDI AMRI( Kadis Kependudukan dan Capil )
26. Drs. BUDIMAN, M.Pd ( Kadis Nakertransos)
27. Andi Tabacina Akhmad, M. Si ( Kepala BKPPD)
28. Drs. Andi Makkaraka( Kakan Satpol PP)
29. Drs. H. Hasanuddin Bengngareng ( Kakan Pelayanan Terpadu )
30. Drs. Rapiuddin Tahir ( Kakan Perpustakaan dan Arsip Daerah )
31. Drs.Irawan Ali ( Kakan Kesbang dan Linmas )
32. Ir.Muharif, M.Si ( Kakan Ketahanan Pangan )
33. dr.Hj.Rosmini Pandin ( Direktur RSUD I Lagaligo )
34. Drs. A. ZAINAL Arifin Nur ( Kabag Kesra)
35. Drs. LA BESSE ( Kabag Ekbang )
36. Drs. Aljabar ( Kabag Pemerintahan)
37. CHARLES TANGDIALLA,S .STP ( Kabag Humas)
38. Oksen Bija, SH ( Kabag Hukum )
39. Dra. Hj. Islawati ( Kabag Organisasi)
40. H.Baharuddin, SE ( Kabag Umum )
41. Muhammad Salman, S.STP, M.Si ( Camat Burau )
42. Darwis Azis, S.Sos ( Camat Wotu )
43. Drs. Andi Baso Tenriesa, MPA ( Camat Tomoni )
44. Ade Chandra, SIP, M.Si ( Camat Mangkutana)
45. Halsen, SIP ( Camat kalaena)
46. AINI ENDIS ANRIKA, S.STP ( Camat Tomoni Timur )
47. Nurlang, BA ( Camat Angkona)
48. Drs. Dohri As'ari ( Camat Malili )
49. Andi Murphy, S. Sos ( Camat Wasuponda)
50. Amran Aminuddin, S. STP, M.AS.Gov ( Camat Nuha)
51. Irawan Kangiden, SIP, M.Si ( Camat Towuti )
52. dr. Nusbahuddin ( Ka. PKM Nuha)
53. dr. H. April ( Ka. PKM Wawondula)
54. dr. Fajar Wela ( Ka. PKM Bantilang )
55. drg. Makrudi ( Ka. PKM Sorowako )
56. drg. Ningsi Baharuddin ( Ka. PKM Wotu )
57. drg. Yusuf Pagiling ( Ka. PKM Kertoraharjo )
58. dr. Asmawati Nurdin ( Ka PKM Mangkutana)
59. dr. Benny ( Ka PKM Lampia)
60. dr. Budi Amran ( Ka PKM Kalaena )
61. dr. Hendrawati ( Ka PKM Burau )
62. dr.Luther Menon ( Ka PKM Malili )
63. dr.Lili Ratnawati ( Ka PKM Angkona )

PERPISAHAN
"Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran."

Kamis, 29 Oktober 2009

Ribuan Pelajar Ikuti Porseni Pelajar V Lutim






MALILI– Ribuan pelajar mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA baik sekolah swasta maupun sekolah negeri mengikuti Porseni Pelajar V Kabupaten Luwu Timur, yang berlangsung dari tanggal 26 – 30 Oktober 2009 di Kecamatan Burau.

Porseni yang dibuka langsung oleh Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma ini, diawali dengan pawai defile dari sekolah se Luwu Timur, dengan mengambil star di Lapangan Sepak Bola Desa Lumbewe, Burau. Akibatnya, jalan Trans Sulawesi dari arah Burau menuju Wotu, macet total selama kurang lebih tiga jam .

Pembukaan porseni pelajar ditandai dengan pembakaran obor lima buah Porseni, oleh Bupati Luwu Timur sebagai simbol bahwa Porseni tahun 2009 adalah Porseni ke- 5 sejak berdirinya Kabupaten Luwu Timur.

Selain di hadiri oleh para Guru dan ribuan siswa, tampak juga para kepala SKPD dan Pimpinan DPRD Lutim, Sarkawi Hamid serta para anggota DPRD Luwu Timur.

Dalam sambutannya, Andi Hatta mengatakan berbicara tentang olahraga dan seni berarti bicara tentang Generasi muda. Generasi muda tidak dapat dipisahkan dari Olah raga dan seni, karena Prestasi olah raga dan seni merupakan pencerminan prestasi generasi muda, demikian juga sebaliknya, prestasi generasi muda dapat diukur melalui prestasinya di bidang olah raga dan seni.

Oleh karena itu, posisi pembangunan olah raga dan seni tidak akan ditempatkan sebagai penunjang dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, akan tetapi olah raga dan seni akan menjadi salah satu sektor penting dalam pembangunan Kabupaten Luwu Timur kini dan kedepan. Dalam kaitan ini, kebijakan pemerintah menyangkut lingkup olah raga dan seni tentunya sudah jelas, apalagi dalam upaya mengenalkan olah raga dan seni secara lebih luas dilingkungan pendidikan, yang memang perlu perhatian yang sungguh-sungguh dari seluruh elemen dan para pemangku kepentingan termasuk masyarakat, kata Hatta.

Berkaitan dengan Pekan Olah Raga dan Seni Pelajar ke - V Bupati mengatakan kegiatan tersebut sangat strategis sebagai upaya untuk mendorong peningkatan pembinaan dan pengembangan olah raga dan seni di Kabupaten Luwu Timur.

“ Porseni ini merupakan salah satu bagian penting untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial dan seniman seniwati berprestasi dan potensial untuk dibina dan dikembangkan secara optimal. Untuk itu,pembinaan olahraga dan seni sejak dini merupakan langkah positif untuk membangun generasi muda yang berprestasi” papar Andi Hatta.

Namun untuk mendapatkan prestasi terbaik itu seluruh stake holder harus peduli dan aktif terhadap pembinaan olah raga dan seni secara terintegrasi sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang berprestasi dibidang Olahraga dan seni. Untuk itu, pihak sekolah perlu mengembangkan berbagai cabang olahraga dan seni di setiap sekolah, serta melakukan pembinaan secara intens, konsisten dan berkelanjutan kepada para anak didiknya. (http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/27/ribuan-pelajar-ikuti-porseni-pelajar-v-lutim/)

Sabtu, 24 Oktober 2009

KOMPOSISI TUBUH FISIK

Tubuh fisik kita terdiri dari lima unsur utama, yang juga merupakan unsur penyusun seluruh alam semesta. Kulit, daging, dan tulang mempunyai sifat tanah. Darah, keringat, dan ludah menunjukkan sifat air. Panas di dalam tubuh dan sistem pencernaan menunjukkan sifat api. Napas dan kerja di dalam tubuh yang memungkinkan kita untuk meregang dan berkontraksi, dan daya untuk pergerakan yang tak membiarkan kita diam sesaat pun, menunjukkan unsur udara. Unsur ether di dalam tubuh mengendalikan kegiatan kita dan secara bertahap mengkonsumsi semua unsur lain. Karena itu anak-anak lebih aktif, sedangkan orang tua lebih tenang dan cenderung diam.

Itulah penjelasan kasar tentang berbagai bagian tubuh yang menunjukkan berbagai unsur. Mereka berkaitan sebagai berikut: tulang dengan unsur tanah; daging dengan air; darah dengan api; kulit dengan udara; rambut dengan ether.

Di dalam tulang tidak ada sensasi sebagaimana dalam tanah. Pengerutan dan pengembangan jaringan, rasa sakit pada daging, dan pengaruh air baik ke dalam maupun ke luar, membuktikan bahwa daging berhubungan dengan unsur air. Sirkulasi darah secara mutlak bergantung kepada panas; ia mengalir ketika unsur api bekerja. Udara mempengaruhi kulit. Pada cuaca yang panas kulit menjadi lebih gelap, dan lebih terang bila dingin; menjadi kasar bila cuaca buruk, dan halus ketika cuaca baik. Gelap-terangnya kulit terutama dipengaruhi oleh keadaan iklim tempat seseorang dilahirkan dan tinggal. Rambut berkaitan dengan ether dan paling tidak peka, tidak terasa bila dipotong atau dibakar.

Pengeluaran tiap jenis kotoran tubuh dipengaruhi oleh unsur tertentu. Gerakannya disebabkan oleh tanah; kencing disebabkan oleh unsur air; keringat oleh api; ludah oleh udara; mani oleh ether.

BANK SUL SEL SYARIAH kembangkan Olimpiade Sains di Makassar, Gowa dan Takalar

PT Bank Sul Sel Syariah dengan dana CSR (Corporate Social Responsibility)nya akan membiayai bimbingan KHUSUS PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS bagi 100 siswa terbaik di Makassar, Gowa dan Takalar

100 peserta yang beruntung ini nantinya akan diundang dari sekolah terpilih di Makassar, Gowa dan Takalar, masing-masing sekolah dipersilahkan mengirimkan masing-masing 4 siswa (masing-masing 1 siswa per mata pelajaran yaitu Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi)

Panitia akan memilih 100 orang terbaik berdasarkan data yang kirimkan oleh pihak sekolah

Surat akan dikirimkan ke sekolah mulai Rabu, 7-10 Oktober 2009, respon sekolah ditunggu hingga 18 Oktober 2009

Bimbingan akan dilaksanakan selama 25 minggu mulai 25 Oktober 2009 hingga April 2010 seluruh biaya bimbingan di tanggung oleh bank Sul Sel Syariah.

Bagi siswa yang berminat bergabung dalam program ini dapat menghubungi segera Wakasek Humas atau Wakasek kurikulum di sekolah masing-masing untuk diusulkan kepada kepala sekolah

Jika membutuhkan Informasi tentang program ini hubungi 08114100491 atau 5720502

Panitia

Salinan surat resmi bank sul sel syariah ke sekolah ttg Dana CSR untuk Olimpiade Sains

Makassar, 07 Oktober 2009
Nomor : SR/0255/R/SY-MKS/X/2009
Lampiran : 4 lembar Formulir
Hal : Undangan Utusan Program CSR Bank SulSel Syariah Untuk Olimpiade Sains

Kepada Yang Terhormat
Bapak/ ibu Kepala ……………
Di
Makassar

Assalamu Alaikum, Wr, Wb
Semoga kita selalu mendapatkan Taufik dan Hidayah dari Allah SWT didalam menjalankan aktifitas sehari-hari, Amin
Sebagai bentuk partispasi kami dalam pengembangan sumber daya manusia di Sulawesi Selatan dan sebagai kewajiban kami dalam membangun lingkungan sekitar lewat Corporate Social Responcibility (CSR), maka kami dari bank Sul Sel Syariah memtuskan untuk menyalurakan dana CSR tersebut dalam bentuk pengembangan kemampuan siswa(i) dalam menghadapi Olimpiade Sains Nasional, selanjutnya kami telah bersepakat untuk menunjuk Ranu Prima College (RPC) sebagai lembaga yang mengelola bimbingan tersebut, untuk itu kami mohon kepada bapak selaku pimpinan sekolah untuk mengirimkan utusannya untuk dibimbing selama 6 bulan di Ranu Prima College, seluruh biaya bimbingan kecuali buku pegangan (handbook) kami bayarkan dari dana CSR kami, namun mengingat keterbatasan maka kami hanya akan membiayai 100 siswa di 3 kabupaten/ kota yaitu Makassar, Gowa dan Takalar dengan proporsi setiap sekolah hanya diberikan kesempatan untuk mengirimkan 4 orang siswa, masing-masing 1 siswa per mata pelajaran (matematika, fisika, kimia dan biologi).
Formulir yang telah diisi lengkap dikirimkan/diantar langsung ke Kantor Ranu Prima College Jl. Sultan Alauddin No.92 A Makassar paling lambat tanggal 18 Oktober 2009 untuk selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap data yang di masukkan sesuai dengan formulir terlampir.
Jika pihak sekolah bermaksud mengirimkan utusan lebih dari satu siswa/mata pelajaran ranu prima college tetap dapat menerima mereka dengan ketentuan
1. Siswa kedua dibebaskan dari biaya bimbingan namun diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 95.000,-
2. Siswa ketiga diberikan keringanan sebesar 75% dari biaya bimbingan atau Rp. 500.000,- dikurang 75% yaitu Rp. 125.000,-(belum termasuk biaya pendaftaran)
3. Siswa keempat diberikan keringanan sebesar 50% dari biaya bimbingan atau Rp. 500.000,- dikurang 50% yaitu Rp. 250.000,-(belum termasuk biaya pendaftaran)
4. Siswa kelima diberikan keringanan sebesar 25% dari biaya bimbingan atau Rp. 500.000,- dikurang 75% yaitu Rp. 375.000,-(belum termasuk biaya pendaftaran)
5. Siswa keenam dst tidak lagi diberikan keringanan biaya apapun
Demikian permohona kami semoga Allah, SWT senantiasa memberikan jalan buat kami terus mengabdi untuk masyarakat Sulawesi Selatan
Billahi Taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum, Wr. Wb
Makassar, 24 September 2009
PT.Bank Sul Sel Syariah
Cabang Makassar


ISWADI AYUB, SE
Pimpinan Cabang